PLTU Suralaya dapat beroperasi lebih baik pada momen Nataru 2022 dibandingkan tahun lalu.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin keandalan suplai energi, termasuk energi primer, untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik selama libur Natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru).
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengatakan, keandalan pasokan energi primer untuk operasional pembangkit menjadi salah satu kunci keamanan ketersediaan listrik. Apalagi, PLTU Suralaya menjadi salah satu tulang punggung sistem kelistrikan di Jawa, Madura, dan Bali.
"Signifikan perannya [PLTU Suralaya] untuk sistem Jawa, Madura, dan Bali," ucapnya dalam keterangannya, Minggu (25/12). "Rantai pasok mulai dari energi primer sampai kesiapan operatornya hingga penyediaan listrik ke masyarakat bisa kami pastikan tercapai."
Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menerangkan, PLTU Suralaya berkapasitas 3.400 MW dapat beroperasi memenuhi kebutuhan listrik di Jawa, Madura, dan Bali selama libur Nataru. PLTU Suralaya memasok hingga 12% dari total dari kebutuhan listrik di wilayah tersebut.
"Kalau Natal 2021 dan tahun baru 2022, kondisi pasokan batu bara di PLTU Suralaya agak kritis. Tahun ini, sangat baik dan menjadi hari operasi terbaik sepanjang sejarah," tuturnya dalam kesempatan terpisah.