Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah dengan cadangan Nikel terbesar di Indonesia.
Kementerian ESDM merespons penertiban Tersus (terminal khusus) atau pelabuhan pengangkutan Ore Nikel di Sulawesi Tenggara. Penertiban dilakukan oleh Syahbandar Molawe beberapa waktu lalu.
Direktur Jenderal Minerba dan Pertambangan DEM Indonesia Slamet Anang Rudiyantoro mengatakan, penertiban perlu berjalan karena angkutan ore ilegal semakin marak. Tidak hanya menguntungkan diri sendiri, aktivitas ini memiliki potensi besar merugikan negara, lingkungan, dan masyarakat sekitar.
"Begitu pentingnya untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan investasi agar tetap berjalan lancar. Ya kita harus menjaga investasi yang telah ada di Sulawesi Tenggara,” kata Slamet dalam keterangan, Sabtu (9/9).
Ia menyampaikan, Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah dengan cadangan Nikel terbesar di Indonesia. Dari sini telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Daerah dan menopang pertumbuhan ekonomi Nasional.
Menurutnya, langkah ini bagian dari upaya daerah agar mampu mengelola Sumber Daya Alam di Sultra. Sebab investasi dan cadangan sumber daya inilah yang menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.