Pendapatan negara sampai Oktober tumbuh 18,2% dan diproyeksikan tumbuh 16,3% di akhir tahun dengan proyeksi realisasi Rp1.916 triliun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih menjadi instrumen luar biasa penting dalam menangani Covid-19. Bahkan, untuk memulihkan ekonomi terutama dalam dua tahun terakhir pandemi.
Meski demikian, berbeda dengan periode yang sama tahun lalu, realisasi APBN sampai Oktober 2021 melanjutkan kinerja baik. Hal ini, dilihat dari pendapatan dan belanja negara yang mengindikasikan pemulihan ekonomi terus berlanjut.
"Jadi, memang APBN itu sebagai frontliner sama seperti tenaga kesehatan (nakes). Kalau nakes di bidang kesehatan, kita di bidang instrumen itu ada di depan," ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menjadi narasumber dalam Kompas CEO Forum 2021, Kamis (18/11).
Sri Mulyani menyampaikan, pendapatan negara sampai dengan Oktober tumbuh 18,2% dan diproyeksikan akan tumbuh 16,3% di akhir tahun dengan proyeksi realisasi Rp1.916 triliun.
Pertumbuhan ini didukung dari penerimaan pajak, kepabeanan, cukai, dan penerimaan negara bukan pajak. "Ini memang kombinasi dari banyak hal di mana yang kita berikan dukungan insentif kepada dunia usaha dan basis tahun lalu yang rendah memberikan sekarang kemampuan kita untuk pick up cukup tinggi," jelas Menkeu.