Rencana kenaikan tarif ojek online (ojol) diprediksi banyak memiliki dampak negatif pada perekonomian nasional.
Rencana kenaikan tarif ojek online (ojol) diprediksi banyak memiliki dampak negatif pada perekonomian nasional.
Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal mengatakan kenaikan tarif ojol berpotensi mengurangi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Kenaikan tarif ojol bisa berpengaruh 0,2-0,3% terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Fithra di Jakarta, Senin (11/2).
Fithra menyebut saat ini perusahaan ojol tidak hanya menyediakan layanan antar-jemput penumpang. Operasional ojol kini ekspansi ke layanan pesan antar makanan, antar barang, belanja di supermarket, hingga antar produk e-commerce.
Fithra mengatakan luasnya cakupan operasional ojol itulah yang membuat bisnis ojol berdampak terhadap 10 sektor usaha, dari restoran, pariwisata, hotel, hingga pakaian jadi. Dia menyebut setiap Rp 100 juta investasi yang dikeluarkan oleh 10 sektor ini menyerap tenaga kerja 15-20 orang.