Bisnis

Kenapa produsen 'sunat' isi MinyaKita? Kemasan 1 liter berisi 750 mililiter

Temuan minyak goreng dengan merek MinyaKita di pasaran yang isinya tak sesuai takaran mengejutkan banyak pihak.

Minggu, 09 Maret 2025 19:35
kenapa produsen sunat isi minyakita kemasan 1 liter berisi 750 mililiter

Temuan minyak goreng dengan merek MinyaKita di pasaran yang isinya tak sesuai takaran dan dijual di atas harga eceren tertinggi (HET), mengejutkan banyak pihak. Bahan pangan pokok bersubsidi itu dikemas di bawah ketentuan yang seharusnya berisi 1 liter. 

Lalu, mengapa ada perusahaan menyunat isi MinyaKita? Ada juga yang menjual di atas HET?

Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menduga kondisi ini lantaran biaya pokok produksi sudah jauh melampaui HET. Harga bahan baku minyak goreng sawit, yakni minyak kelapa sawit mentah alias CPO dalam negeri selama enam bulan terakhir sekitar Rp15.000 hingga Rp16.000 per kilogram (kg). Dengan angka konversi CPO ke minyak goreng 68,28% dan 1 liter setara 0,8 kg diketahui untuk memproduksi MinyaKita seharga Rp15.700/liter harga CPO maksimal Rp13.400/kg. 

Hitungan di atas baru bahan baku CPO, belum menaksir biaya mengolah, biaya distribusi, dan margin keuntungan usaha. Kalau ketiga komponen itu diperhitungkan, tentu harga CPO harus lebih rendah lagi. Artinya, dengan tingkat harga CPO saat ini dan keharusan produsen MinyaKita menjual ke distributor 1 (D1) maksimal sebesar Rp13.500/liter adalah tidak mungkin tanpa kerugian.

"Pengusaha mana yang kuat jika terus merugi? Usaha mana yang sustain bila harus jual di bawah harga produksi," ujar Khudori kepada Alinea.id, Minggu (9/3).

Satriani Ari Wulan
Satriani Ari Wulan Reporter
Satriani Ari Wulan
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait