Kinerja positif BEI 2022 terbukti dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup 4% meningkat dibandingkan 2021.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, menyampaikan kondisi perekonomian Indonesia di akhir 2022 dan awal 2023 masih relatif baik. Ini tercermin dari kinerja pasar modal yang ditutup pada Jumat (30/12) lalu, dengan posisi yang cenderung positif. Kondisi ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan bursa saham Eropa yang menurutnya, justru menunjukkan kinerja “brutal”.
“Suasana penutupan perdagangan bursa saham Eropa menurut media keuangan internasional, ditulis dengan judul ‘European Stock Lower, Ending Brutal Year’. Jauh berbeda dengan Bursa Efek Indonesia (BEI),” kata Mahendra dalam pemaparannya di acara peresmian pembukaan perdagangan BEI 2023, Senin (2/1).
Ia mengungkapkan, kondisi “brutal” pada perdagangan saham Eropa karena perang Ukraina-Rusia, inflasi yang masih tinggi, dan kebijakan moneter yang ketat. Disebutkan, kondisi “brutal” ini tercermin pada penutupan bursa saham Europe Stoxx 600 yang turun 12%.
“Ini turun, artinya terjelek sejak 2018, dan artinya lagi, lebih jelek dari saat pandemi di 2020 sampai 2021,” tutur Mahendra.
Bahkan ia juga mengatakan Euro Zone akan masuk ke dalam kelesuan yang berat. Selain itu juga menurutnya, Bank Sentral Inggris telah menyatakan bahwa ekonomi Inggris akan masuk ke pro long recession atau resesi berkepanjangan.