Perolehan laba bersih pada posisi 30 Juni 2020 (unaudited) menjadi sebesar Rp20 miliar atau menurun sebesar 74,5% (yoy).
Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) sedikit tertekan sepanjang semester-I 2020, tetapi masih dapat menunjukkan pertumbuhan. Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan total aset sebesar 5,50% secara year on year dari sebesar Rp24,82 triliun pada posisi 30 Juni 2019 (unaudited) menjadi sebesar Rp26,18 triliun pada posisi 30 Juni 2020 (unaudited).
Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur Kustono, mengatakan, pertumbuhan total aset tersebut terjadi karena adanya peningkatan penyaluran kredit yang dilakukan oleh perseroan. Kontribusi sektor agribisnis yang menjadi fokus perseroan sampai dengan posisi 30 Juni 2020, adalah salah satu penopang pertumbuhan penyaluran kredit perseroan.
"Porsi penyaluran kredit kepada sektor agribisnis sendiri tercatat sebesar 56% dan 44% ke sektor nonagribisnis. Di mana sebagian besar kredit disalurkan kepada komoditas sawit. Total kredit yang disalurkan (KYD) pada posisi 30 Juni 2020 mampu tumbuh sebesar 9,17% secara year on year dari sebesar Rp17,58 triliun pada posisi 30 Juni 2019 (unaudited) menjadi sebesar Rp19,19 triliun pada posisi 30 Juni 2020 (unaudited)," papar dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/8).
Penyaluran kredit terbagi kedalam tiga segmen bisnis, yakni segmen menengah, ritel dan konsumer. Segmen yang mendapatkan porsi penyaluran kredit terbesar, adalah segmen bisnis menengah dengan total penyaluran kredit sampai dengan 30 Juni 2020 adalah sebesar Rp13,43 triliun. Menyusul segmen bisnis ritel sebesar Rp4,65 triliun dan segmen bisnis konsumer sebesar Rp1,12 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan meningkat sebesar 11,43% secara year on year, dari sebesar Rp18,91 triliun pada posisi 30 Juni 2019 (unaudited) menjadi sebesar Rp21,07 triliun pada posisi 30 Juni 2020 (unaudited).