Melihat saat ini mayoritas jumlah konsumennya adalah generasi milenial.
Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) menggelar acara diskusi virtual pada, Senin (11/10) pukul 13.00 WIB. Diskusi ini membahas topik mengenai strategi Indonesia menjadi pemain, hingga menjadi raja di industri kelas dunia. Seiring dibukanya kembali pintu-pintu masuk negara, serta keran ekspor impor kembali mengalirkan barang. Begitu pula dengan pertumbuhan industri halal.
Pada kesempatan ini, Direktur Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Ventje Rahardjo memaparkan terkait perkembangan ekosistem ekonomi syariah. Menurutnya perkembangan ekosistem produk halal ini, merupakan sesuatu yang tidak hanya potensial. Tetapi, juga sesuatu yang memberikan layanan kepada masyarakat Indonesia untuk dapat berada di kondisi yang lebih baik dalam menjalankan syariat agamanya.
“Itu merupakan dua hal yang sangat penting. Ekonomi produk halal di dunia juga meningkat luar biasa, dan di Indonesia, kita masih berputar sebagai konsumen. Oleh sebab itu, pemerintah memutuskan untuk mendirikan yang disebut Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Indonesia, jadi demikian besar perhatian pemerintah untuk perkembangan ekonomi dan keuangan syariah,” jelas Ventje Rahardjo dalam diskusi tersebut, Senin (11/10).
Ventje Rahardjo juga mengatakan, salah satu pilar yang penting di dalam pengembangan ekonomi syariah adalah, perkembangan produk industri halal. Di samping itu, ada tiga pilar yang lain, yaitu, pengembangan jasa keuangan syariah, pengembangan jasa keuangan sosial syariah, dan juga pengembangan dari wiraswastanya, seperti dari para pelaku usahanya sendiri dalam ekonomi syariah.
“Itu kami melihatnya di dalam ekosistem di mana keempat pilar tersebut. Kami harapkan saling terintegrasi satu dengan lainnya. Kami juga harus mendorong infrastrukturnya. Misalnya berbicara bagaimana membangun sumber daya manusianya untuk membangun ekonomi syariah ini,” ujar dia.