FAO berharap, agar Indonesia bisa mengajak negara-negara anggota G20 untuk bekerja sama mengatasi kerawanan pangan.
Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Edi Santosa, mengungkapkan komitmen pemerintah Indonesia dalam memajukan sektor pangan dalam beberapa tahun terakhir patut menjadi contoh dunia internasional dalam membangun ketahanan pangan dalam negeri. Ia pun mengimbau agar Indonesia bisa memanfaatkan komitmen tersebut untuk mengajak negara-negara anggota G20 untuk mengatasi krisis pangan yang melanda dunia saat ini.
“Yang paling penting adalah adanya komitmen pemerintah yang kuat terhadap keinginan untuk memajukan pangan, keinginan untuk meningkatkan ketahanan pangan. Itu yang saya kira harus dicontoh negara-negara G20,” kata Edi dikutip dari keterangannya, Jumat (21/10).
Beberapa waktu lalu, hal serupa juga disampaikan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agricultural Organization/FAO) yang berharap, agar Indonesia bisa mengajak negara-negara anggota G20 untuk bekerja sama mengatasi kerawanan pangan di dunia. Harapan ini juga diperkuat dengan posisi Indonesia yang saat ini didaulat menjadi Ketua G20.
Ajakan ini pun telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Mentan dalam berbagai kesempatan mewakili Indonesia telah mengajak negara-negara G20 untuk bersama mengatasi krisis pangan, yang dinilai menjadi persoalan kemanusiaan yang tak boleh dibatasi oleh kepentingan apapun.
Syahrul pun mendorong seluruh negara G20 untuk membuka jalur distribusi pangan secara terbuka. Ajakan ini berdasarkan pada kecenderungan sejumlah negara eksportir pangan yang memilih untuk membatasi bahkan menutup ekspor pangannya demi mengamankan kepentingan domestik. Hal ini juga yang dikhawatirkan oleh FAO.