Perbankan menggenjot portfolio kredit berkelanjutan (sustainable financing).
Perbankan menggenjot portfolio kredit berkelanjutan (sustainable financing) guna mendukung target net zero emission (NZE).
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) mencatat portofolio sustainable financing mencapai Rp787,9 triliun hingga akhir triwulan I-2024 atau tumbuh 10,8% secara tahunan (yoy) dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp710,9 triliun. Nilai itu setara 66,2% dari total kredit yang disalurkan dan portofolio investasi government bond BBRI.
"Sebagai dukungan terhadap program ekonomi hijau pemerintah, perseroan terus berkomitmen menerapkan sustainable finance melalui implementasi environmental, social, dan governance (ESG)," ujar Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto, Selasa (14/5).
Secara rinci, kredit berkelanjutan BBRI fokus pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mencapai Rp700,1 triliun. Lalu disusul pembiayaan kepada sektor hijau senilai Rp83,1 triliun yang terdiri dari sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berwawasan lingkungan senilai Rp54,84 triliun, transportasi hijau sebesar Rp11,78 triliun, energi terbarukan Rp6,29 triliun, dan sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) lainnya sebesar Rp10,17 triliun. Perusahaan juga memiliki portfolio investasi government bond berbasis ESG senilai Rp4,7 triliun.
Tidak hanya dari sisi pembiayaan, perusahaan mengupayakan pendanaan berbasis ESG. Pada triwulan I-2024, bank pelat merah dengan logo warna biru itu membukukan total bond outstanding sebesar Rp37,2 triliun, termasuk green bond senilai Rp13,5 triliun yang diluncurkan secara bertahap pada tahun 2022, 2023, dan 2024. Selain itu, perusahaan juga mendapat pendanaan melalui Sustainability-Linked Loans dan Inclusivity-based Securities.