Rangkaian kegiatan Merdeka OPT di antaranya Diseminasi dan Penerapan Teknologi Pengelolaan OPT Tanaman Perkebunan.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan, khususnya Balai Proteksi Tanaman Perkebunan (BPTP) Pontianak terus konsisten menjaga kualitas mutu tanaman perkebunan. Ini dibuktikan melalui terlaksananya Merdeka Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) beberapa waktu lalu, dan berhasil mendapat respons positif dan antusiasme tinggi dari pekebun.
Subsektor perkebunan merupakan andalan Kalimantan Barat dalam menggerakkan perekonomian daerah. Dalam pengembangannya, perkebunan tentu tidak terlepas dari OPT yang dapat mempengaruhi kualitas maupun kuantitas produksi tanaman perkebunan. Bahkan OPT bisa menyebabkan kematian tanaman. Hal ini lah yang menjadi latar belakang digelarnya Merdeka OPT.
“Rangkaian kegiatan Merdeka OPT di antaranya Diseminasi dan Penerapan Teknologi Pengelolaan OPT Tanaman Perkebunan yang tujuannya untuk mengedukasi pekebun dalam melakukan usaha budi daya perkebunan, terutama pengelolaan hama dan penyakit tanaman perkebunan,” kata Kepala BPTP Pontianak, Gabriel Lulus Puji Hantoro dalam keterangan resminya, ditulis Minggu (20/11).
Merdeka OPT ini dilaksanakan di beberapa lokasi, antara lain Desa Sahan dan Desa Panjak, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, yang dikemas dalam “Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) untuk Tanaman Lada dan Diseminasi Teknologi Pengelolaan Hama Terpadu”.
Kemudian OPT juga dilaksanakan di Kelurahan Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, yaitu kegiatan “Pengendalian Massal Hama Kumbang Kelapa pada Tanaman Kelapa”. Sedangkan di Desa Goa, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, kegiatan berupa “Pengendalian Penyakit Bidang Sadap pada Tanaman Karet”.