Pada kuartal III-2018 pun, perusahaannya masih mengalami kerugian sebesar US$ 37 juta.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mengakui telah mengalami kerugian selama enam tahun berturut-turut. Selain merugi, harga saham KRAS juga alami penurunan jika dilihat periode satu tahun ( 4 Januari 2018-4 Januari 2019).
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, pada kuartal III-2018 pun, perusahaannya masih mengalami kerugian sebesar US$ 37 juta.
Sementara itu, mengutip Bloomberg, harga saham KRAS dalam setahun terakhir alami penurunan 14,46% menjadi Rp414 per saham dari Rp484 per saham.
"Kami sedang melakukan perbaikan fundamentalnya," ujarnya dalam acara Paparan Publik Krakatau Steel di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (4/1).
Salah satu perbaikan fundamental yang dimaksud Silmy adalah kinerja industri baja tanah air. Selama ini industri baja nasional terdampak dari serangan produk baja impor.