Kondisi global saat ini dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi di sejumlah negara maju, terutama Amerika Serikat (AS), Eropa dan China
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) meyakini kondisi sistem keuangan Indonesia pada kuartal III-2022 atau Q3 tetap berada dalam keadaan kuat, walau di tengah tingginya risiko global. Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam jumpa pers hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2022 di Jakarta, Kamis (3/11).
"Kami berkomitmen untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dengan memperkuat koordinasi dan terus mewaspadai perkembangan risiko global," ucapnya.
Belanja negara hingga triwulan III-2022 telah mencapai Rp1.913,9 trilliun atau 61,6% dari total anggaran belanja yang tercantum di dalam Perppres 98/2022. Sementara, realisasi pembiayaan APBN mencapai Rp429,8 triliun (51,2% dari target pembiayaan).
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III-2022 yang masih tetap sehat dengan kinerja ekspor yang juga diperkirakan masih tetap terjaga kuat.
Posisi cadangan devisa pada akhir September 2022 juga masih tetap kuat, tercatat pada level yang masih tinggi yaitu US$130,8 miliar. Hal ini setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor.