Cost of sales perseroan naik sebesar 20,1%. Sehingga kenaikan pendapatan tidak diikuti dengan meningkatnya laba bersih pada GGRM.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengalami penurunan laba bersih dari Rp3,82 triliun, menjadi Rp2,31 triliun pada semester I-2021. Penuruan laba bersih sebesar 39,52% tersebut adalah karena naiknya tarif cukai bagi rokok.
Padahal sebelumnya, GGRM berhasil meningkatkan kenaikan pendapatan sebesar 3,57% atau dari Rp110,52 triliun menjadi Rp114,47 triliun. Tetapi cost of sales perseroan naik sebesar 20,1%. Sehingga kenaikan pendapatan tidak diikuti dengan meningkatnya laba bersih pada GGRM
“Kenaikan yang terjadi pada biaya pokok penjualan sebesar 20% tersebut, hampir semuanya atau sebagian besar terjadi akibat kenaikan beban cukai.,” ujar Direktur & Corporate Secretary Gudang Garam, Heru Budiman, dalam acara Public Expose (PubEx) Live 2021, Kamis (9/9).
Di sisi lain, volume penjualan Gudang Garam naik menjadi 45,6 miliar batang, dari 42,5 miliar batang atau 7,3%. Berdampak pada sales revenue GGRM yang juga meningkat menjadi Rp60,587 triliun dari Rp53,655 triliun atau naik 12,9%.
Naiknya biaya pokok penjualan mengakibatkan gross margin perseroan turun dari 16,1% jadi 10,8%. Dikarenakan kenaikan cukai yang juga tidak diikuti kenaikan harga. Di mana beban cukai meningkat dari Rp35,8 miliar menjadi Rp45,8 miliar.