Meski laba susut, Blue Bird tetap menebar dividen Rp 127,6 miliar kepada pemegang saham.
Bagi PT Blue Bird Tbk (BIRD), tahun ini bukanlah tahun yang mudah. Lepas kuartal I 2018 kinerja keuangan perusahaan taksi ini terus susut dibandingkan pada tahun lalu.
Laba bersih Blue Bird pada Maret 2018 tercatat sebesar Rp 98,91 miliar lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 117,46 miliar. Secara persentase, laba turun 15,79%.
Penurunan laba bersih kuartalan Blue Bird melanjutkan kondisi pada tahun 2017 lalu. Laba bersih perusahaan berdasarkan laporan keuangan 2017 sebesar Rp 424,86 miliar turun dari Rp 507,28 miliar pada tahun 2016.
Kilas balik pada tahun 2017, bisnis transportasi taksi konvensional lesu lantaran harus bersaing dengan taksi online. Pengelola taksi konvensional kesulitan untuk bersaing dengan taksi online yang memberikan tarif murah kepada penumpang.
Beban keuangan perusahaan taksi konvensional juga besar karena masih menanggung biaya perawatan armada kendaraan. Apalagi, saat ini perusahaan taksi online telah menguasai pasar taksi saat ini.