Penggunaan aplikasi KIPOS bisa menghindarkan pengguna layanan dari pungutan liar (pungli) di pelabuhan.
Pelabuhan menjadi simpul penting bagi alur ekspor dan impor karena menjadi pintu keluar masuk barang, hewan, tumbuhan, dan manusia. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, pelayanan di pelabuhan terus ditingkatkan dengan memanfaatkan teknologi digital.
Untuk menunjang tata ulang ekosistem logistik di pelabuhan, Direktur Operasional Krakatau International Port (KIP), Cahyo Antarikso mengatakan pihaknya menggunakan sebuah aplikasi digital, yaitu melalui digitalisasi pelayanan Smart Port System dengan aplikasi Krakatau International Port Online Systems (KIPOS).
“Dengan aplikasi ini, progresnya adalah seluruh proses bisa dipantau secara realtime oleh pengguna. Dan terakhir akan muncul invoice yang bisa dibayar secara online juga,” ujar Cahyo dalam keterangan resminya, Selasa (15/11).
Cahyo menambahkan, Aplikasi ini juga berhasil membuat KIP memenangkan penghargaan utama Anugerah Inovasi Indonesia pada tahun 2021 lalu karena menghadirkan front-end teknologi terintegrasi yang terjangkau dan adaptif. Tujuannya untuk memastikan efisiensi yang lebih tinggi dalam semua proses arus lalu lintas barang dan dokumen di pelabuhan.
Bahkan penggunaan aplikasi KIPOS bisa menghindarkan pengguna layanan dari pungutan liar (pungli) di pelabuhan.