Pembentukan holding ini dinilai dapat mempercepat kemandirian industri pertahanan.
BUMN Industri Pertahanan memantapkan langkah akselerasi mewujudkan Holding BUMN Industri Pertahanan. Pembentukan holding ini dinilai dapat mempercepat kemandirian industri pertahanan.
Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin mengatakan, industri pertahanan Indonesia saat ini sedang menghadapi berbagai problematika. Seperti terbatasnya dukungan fiskal dari pemerintah, terbatasnya permintaan jangka panjang, terbatasnya sinergi dan penyelarasan antar BUMN, hingga minimnya biaya riset dan pengembangan.
"Rencana pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan dinilai sebagai salah satu dari jawaban atas tantangan tersebut," kata Bobby dalam keterangan resminya, Kamis (20/5).
Dia melanjutkan, kemandirian di industri pertahanan dapat diwujudkan dengan menyelaraskan peta jalan strategis pengembangan dan pembangunan BUMN industri pertahanan dengan pemerintah serta pengguna dan mengubah paradigma belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan. Selain itu, juga dengan mengintegrasikan sinergi rantai pasok industri pertahanan dalam meningkatkan kandungan lokal, mengangkat keunggulan solusi berbasis penggunaan teknologi ganda, serta memaksimalkan peluang menjadi bagian dari global supply chain industri pertahanan kelas dunia.
Len Industri ditunjuk sebagai induk Holding BUMN Industri Pertahanan. Mengingat, tren pertahanan perang masa depan akan berbasis network centric warfare C5ISR, serta kemampuan mengintegrasikan teknologi dari tiap matra pertahanan.