Mahalnya harga avtur dituding sebagai penyebab tiket pesawat mahal.
Berawal dari keluhan masyarakat terkait mahalnya tiket harga pesawat, pemerintah berembuk agar bisa lebih terjangkau. Salah satunya, membuka peluang multiprovider avtur atau mendorong swasta masuk sehingga bisa menekan harga bahan bakar angkutan terbang tersebut.
Masyarakat menyambat biaya perjalanan domestik lebih mahal ketimbang ke luar negeri. Misalnya, tiket pesawat dari Jakarta ke Singapura jauh lebih murah dibandingkan ke Bali. Tak jarang, mereka lebih memilih bepergian ke luar negeri.
Peneliti Center of Reform on Economics (Core), Eliza Mardian melihat, porsi avtur merupakan yang terbesar untuk menentukan harga tiket pesawat. Kontribusinya bisa mencapai separuh dari harga tiket.
Saat ini pengelolaan avtur hanya dilakukan oleh Pertamina. Sementara produksinya masih mengandalkan impor minyak mentah yang harganya berfluktuasi di kancah internasional.
Kemudian pada sisi distribusi, terkendala karena kondisi geografis Indonesia yang tidak diimbangi oleh pembangunan infrastruktur. Depo di sekitar bandara dianggap kurang memadai. Dus, harga avtur di tiap bandara bisa berbeda-beda.