Bukannya menjadi ajang aji mumpung dengan menaikan harga, para pedagang malah membanting harga dagangannya.
“Kaos kaki Rp 5.000 tiga, Rp 5.000 tiga, Rp 5.000 tiga,” rayu salah satu pedagang dadakan di Jatinegara.
Pedagang lain tidak ingin kalah menjajakan dagangannya. “Bajunya Rp 10.000, Rp 10.000, Rp 10.000. Ayok bu, ayok bu, kalau di Tanah Abang ini 70.000 bu. Ayok bu bajunya, bajunya.”
Terdengar nyaring para pedagang pasar dadakan di Jatinegara yang berlomba-lomba mempromosikan barang dagangannya. Malam takbiran rupanya para pedagang ini justru merayakannya dengan cara mencari uang. Bukannya menjadi ajang aji mumpung dengan menaikan harga, mereka malah membanting harga dagangannya.
Memang, berbelanja baju lebaran menjadi satu keharusan bagi mayoritas masyarakat Indonesia saat hari raya Idulfitri datang. Makanya, para pedagang dadakan di sepanjang jalan Matraman Raya sampai Kodim, Jakarta Timur memanfaatkannya.
Setiap malam takbiran, para pedagang mulai menjajakan barang dagangannya dari pukul 19.00. Mulai dari pakaian, alas kaki, tas, dompet, bunga, mainan, perabot rumah tangga, korden, aksesoris handphone, dan berbagai jenis dagangan ada di sini.