Malaysia menjadi salah satu pasar utama bagi batu bara Indonesia, selain RRT, India, Jepang, dan Filipina.
Kementerian Perdagangan terus menjaga hubungan dagang dengan Malaysia, khususnya di sektor batu bara. Sebab Malaysia menjadi salah satu pasar utama batu bara Indonesia. Hal ini ditegaskan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat menghadiri pertukaran kontrak (contract exchange) antara eksportir batu bara Indonesia dengan perusahaan pemasok listrik Tenaga Nasional Berhad (TNB) Malaysia di Kementerian Perdagangan, Jakarta pada Jumat (27/5).
"Malaysia menjadi salah satu pasar utama bagi batu bara Indonesia, selain RRT, India, Jepang, dan Filipina. Diharapkan kontrak ini mampu menjaga momentum hubungan dagang Indonesia dan Malaysia, khususnya di sektor batu bara," jelas Jerry Sambuaga, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/5).
Kontrak tersebut berisikan pembelian batu bara dari delapan eksportir Indonesia dengan nilai mencapai US$2,64 miliar pada 2022. TNB sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Malaysia merupakan salah satu mitra strategis bagi para eksportir batu bara Indonesia. Pembelian batu bara TNB dari Indonesia pada 2021 mencapai 21,84 juta MT. Adapun Indonesia memasok 69% dari batu bara yang digunakan TNB dalam pembangkit-pembangkit listrik di seluruh Malaysia.
Wamendag mengatakan, batu bara merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang menopang kinerja ekspor selama ini. Pada 2021, ekspor batu bara Indonesia ke seluruh dunia mencapai US$31,51 miliar. Sementara itu, ekspor batu bara Indonesia ke Malaysia meningkat 9,83% dalam lima tahun terakhir.
Pada 2021, ekspor batu bara Indonesia mencapai US$2,36 miliar atau sekitar 7,5% dari total ekspor batu bara Indonesia. Pertukaran kontrak tersebut turut dihadiri Menteri Tenaga dan Sumber Asli Malaysia Takiyuddin bin Hassan, TNB Chairman Hassan bin Arifin, dan TNB President Ir Baharin bin Din.