Total sebanyak 140 nasabah telah diganti oleh manajemen Bank Mandiri dengan nilai Rp 260 juta.
Manajemen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memastikan telah mengembalikan dana milik 140 nasabah yang terkena kejahatan skimming dengan nilai total Rp 260 juta.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kejahatan skimming kian marak yang sebagian besar dilakukan oleh komplotan warga asing, termasuk dari Eropa Timur, China, hingga Malaysia. Hal itu diungkapkan Kartika usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar di kantor pusat perseroan, Rabu (21/3).
"Kami harus melakukan patroli kepada ATM kami. Kami juga merespons dengan cepat jika ada laporan dari nasabah agar segera dilakukan pemblokiran," kata dia.
Menurut dia, proses pengubahan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dari magnetik menjadi chip akan berguna bagi keamanan nasabah. Saat ini, Bank Mandiri telah melakukan penggantian 25% kartu dari 17 juta nasabah.
Ditargetkan manajemen emiten bersandi saham BMRI itu akan melakukan migrasi kartu magnetik ke chip hingga 2021 dengan target 30% nasabah setiap tahun. Diproyeksikan kebutuhan dana untuk migrasi pita magnetik ke chip mencapai US$ 34 juta.