Menurut WRAP, LSM aksi iklim, 1,6 miliar item pakaian di lemari pakaian di Inggris – rata-rata 38 item per orang – tidak dipakai.
Persaingan yang ketat dan pasar yang lesu membuat sejumlah brand putar otak mencari terobosan agar tetap berkibar di pasar. Caranya bisa beragam. Namun, Marks & Spencer Inggris memilih untuk membuka layanan perbaikan untuk pakaian yang dijualnya.
Brand itu, Sabtu (29/6) mengumumkan bahwa mereka meluncurkan layanan perbaikan pakaian khusus untuk pertama kalinya. Inisiatif ini, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali produk pakaian, diluncurkan pada bulan Agustus dan merupakan bagian dari inisiatif ekonomi sirkular Marks & Spencer, Plan A.
Wawasan baru dari M&S mengungkapkan bahwa hanya 10% populasi yang cukup percaya diri untuk memperbaiki pakaian sendiri.
Ditemukan juga bahwa 60% konsumen mencari pengecer untuk menawarkan lebih banyak layanan yang mendukung jejak karbon yang lebih rendah.
Wawasan ini menyebabkan M&S bermitra dengan ahli perbaikan dan perubahan pakaian SOJO.