Wealth management Indonesia diprediksi bakal meningkat dalam empat hingga lima tahun mendatang.
Bank DBS Indonesia menyebut perkembangan wealth management di Indonesia bakal tumbuh seiring dengan meningkatnya aset kekayaan di Indonesia.
Asumsi itu mempertimbangkan orang kaya atau ultra high net worth individual (UHNWI) Indonesia diproyeksikan menjadi yang tertinggi kelima di dunia dan jauh lebih tinggi dari rata-rata global dan Asia. Tak hanya itu, outlook IMF juga menyebut produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia akan mencapai US$5.000 pada 2024 sehingga lanskap wealth management Indonesia juga bakal meningkat dalam empat hingga lima tahun mendatang.
Executive Director, Wealth Management Talent Rotation Bank DBS Indonesia, Keng Swee mengatakan indikator utama peningkatan pasar wealth management adalah jumlah investor reksa dana yang tumbuh empat kali lipat dalam tiga tahun terakhir, dari 444.945 investor menjadi 1,7 juta investor pada akhir tahun 2019.
Namun di sisi lain, pertumbuhan wealth management dinilai masih terhambat oleh berbagai faktor. Mengacu pada jurnal yang dirilis Hubbis September lalu, penetrasi asset under management (AUM) Indonesia hanya sekitar 4% dari PDB. Menurutnya, angka tersebut masih tergolong rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan lainnya yang sebesar 15%-25%.
“Indonesia merupakan pasar yang sangat berkembang dalam hal wealth management, namun pertumbuhannya terhambat oleh terbatasnya akses nasabah terhadap investasi dan pengelolaan aset kekayaan," kata Swee dalam keterangan resminya, Rabu (25/11).