Harga Bitcoin mengalami kenaikan signifikan sejak 2020 dan pecah rekor pada 14 Februari 2021 yang mencapai Rp695 juta per koin.
Wildan (25) menjajal peruntungannya berinvestasi perdana ke Bitcoin. Terdorong rasa penasaran, ia akhirnya memilih mata uang digital ini untuk mendulang cuan. Keinginan itu timbul setelah dia aktif membaca berita, utamanya dari luar negeri yang gencar menyorot Bitcoin.
Termasuk soal pamor Bitcoin yang kian populer hingga prospeknya yang dinilai bakal menjanjikan. Memang, Bitcoin kini termasuk salah satu jenis aset kripto atau cryptocurrency yang menggunakan teknologi blockchain.
"Awal tertariknya iseng-iseng. Aku baru Desember 2020 kemarin, aku pelajari pelan-pelan," ujar Wildan saat berbincang dengan Alinea.id, Minggu (14/2).
Berbekal pengetahuan dari selancar internet itulah, karyawan swasta di Jakarta ini mulai menyisihkan uang ratusan ribu rupiah untuk membeli Bitcoin. Untuk bisa memulai trading, Wildan mesti mengakses marketplace yang menjual aset kripto seperti Bitcoin. Dia memilih PT Crypto Indonesia Berkat (Tokocrypto).
Nomor | Nama perusahaan |
1. | PT Crypto Indonesia Berkat (Tokocrypto). |
2. | PT Upbit Exchange Indonesia. |
3. | PT Indodax Nasional Indonesia. |
4. | PT Pintu Kemana Saja. |
5. | PT Tiga Inti Utama. |
6. | PT Zipmex Exchange Indonesia. |
7. | PT Bursa Kripto Prima. |
8. | PT Luna Indonesia Ltd. |
9. | PT Rekeningku Dotcom Indonesia. |
10. | PT Indonesia Digital Exchange. |
11. | PT Cipta Koin Digital. |
12. | PT Triniti Investama Berkat (Bitocto). |
13. | PT Plutonext Digital Aset. |
"Aku coba masih sedikit sih, sekitar Rp500.000-an. Enggak berani banyak, karena geraknya ngeri," imbuh Wildan.
Lelaki asal Malang, Jawa Timur ini juga tak mau gegabah mengingat pergerakan Bitcoin relatif fluktuatif. Alih-alih melakukan spekulasi perdagangan, dia memilih untuk menyimpan aset kriptonya itu sebagai investasi.