Tol laut adalah salah satu program melancarkan distribusi logistik antarwilayah dan menjamin ketersediaan bahan pokok di daerah 3TP.
Realisasi muatan kapal tol laut diklaim meningkat sejak diluncurkan pada 2015. Muatan kapal mencapai 88 teus dan 30 ton pada tahun pertama.
Lalu, meningkat menjadi 2.742 teus dan 4.159 ton pada 2016, 233.139 ton pada 2017, 234.305 ton pada 2018, 8.067 teus pada 2019, 18.128 teus pada 2020, serta 23.880 teus dan 842,85 ton pada 2021. Tahun 2022, muatan kapal tol laut menembus 28.991 teus dan 983 ton.
"Saya berharap sinergi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan terus ditingkatkan agar penyelenggaraan program tol laut dapat terus berjalan lancar dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat, khususnya di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP)," tutur Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, dalam keterangannya, Rabu (9/8).
Ia menerangkan, tol laut adalah salah satu program strategis guna melancarkan distribusi logistik antarwilayah dan menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan penting di daerah 3TP. Harapannya, dapat mengurangi disparitas harga barang antardaerah
Kementerian Perhubungan (Kemenhub), lanjut Budi Karya, melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan kinerja tol laut. Misalnya, meluncurkan aplikasi SITOLAUT dan pengembangan trayek menggunakan pola hub and spoke, titip kontainer, dan titip muatan yang melibatkan pelayaran swasta nasional.