Pemberantasan pinjaman online ilegal menjadi salah satu sorotan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024.
Pemberantasan pinjaman online (pinjol) ilegal menjadi salah satu sorotan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024. Ketiganya telah mengungkapkan strateginya. Pada umumnya, mereka mengutamakan upaya mendorong pemahaman masyarakat dan penindakan hukum.
Pasangan nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menekankan perlunya peningkatan literasi digital. Muhaimin mengakui perkembangan teknologi digital yang sangat pesat belum diikuti oleh pemahaman dari masyarakat.
Cak Imin, panggilan akrabnya, juga menyebut akan meningkatkan penindakan hukum dari pihak yang berwenang kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab. Dia menilai pemerintah saat ini tak mampu mengatasi masalah pinjol ilegal. Hal itu terlihat dari banyaknya pemberitaan warga yang nekat bunuh diri akibat diteror pinjol.
Lalu, pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga mengedepankan aspek literasi keuangan. Tim Ekonomi Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo menyebut mispersepsi pada financial technology dan pinjol masih tinggi. Oleh karena itu, calonnya akan menyesuaikan peta jalan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tingkat literasi dan inklusi yang ada sekarang.
Kemudian, lanjutnya, fungsi intelijen di pasar modal dan industri keuangan juga ditekankan dalam peta jalan OJK. Hal itu dilakukan untuk deteksi dini terjadinya pelanggaran.