Terdapat dua sisi yang saling bertolak belakang dari merger dua entitas bisnis digital raksasa tersebut.
Dua raksasa ekonomi digital dalam negeri, Gojek dan Tokopedia, resmi bergabung dan membentuk entitas bisnis bersama bernama GoTo. Kontribusi perusahaan ini terhadap PDB Indonesia pun disebut akan mencapai 2% dari total PDB sebesar Rp15.434 triliun.
Kontribusi sebesar itu terlihat dari lalu lintas transaksi pada 2020 yang mencapai Rp1,8 miliar, memiliki lebih dari dua juta mitra driver dan 11 juta mitra usaha (merchant), serta memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU), dan terjadi perputaran ekonomi yang luar biasa mencapai lebih dari US$22 miliar atau setara dengan Rp314 triliun.
Menurut Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI Ajib Hamdani, terdapat dua sisi yang saling bertolak belakang dari merger dua entitas bisnis digital raksasa tersebut.
Pertama, kedua perusahaan mendorong terciptanya digitalisasi ekonomi dan kemudahan bagi konsumen. Hal ini akan memberikan harga terbaik buat konsumen dan seluruh masyarakat Indonesia atas kebutuhan konsumsi yang dibutuhkan.
"Persaingan menjadi sangat bebas dari sisi produsen. Efek selanjutnya adalah menjadi bagian instrumen yang bisa menekan inflasi. Karena persaingan terjadi secara sempurna untuk seluruh pelaku ekonomi," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/5).