Bisnis

Biaya ekonomi meningkat akibat kabut asap mematikan di India

Tingkat kerugian ekonomi yang sebenarnya yang harus dibayar India bisa jadi lebih besar.

Minggu, 24 November 2024 16:15

Kabut asap yang menyelimuti dataran India utara tidak hanya mencekik paru-paru penduduk dan membunuh jutaan orang, tetapi juga memperlambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

New Delhi, ibu kota India, sering kali masuk dalam jajaran kota paling tercemar di dunia. Setiap musim dingin, emisi kendaraan dan pabrik ditambah dengan kebakaran lahan dari negara bagian sekitar menyelimuti kota tersebut dalam kabut asap yang mengerikan.

Kabut asap yang menyengat bulan ini mengandung lebih dari 50 kali batas yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia untuk partikel halus — partikel mikro penyebab kanker berbahaya yang dikenal sebagai polutan PM2.5 — yang memasuki aliran darah melalui paru-paru.

Para ahli mengatakan polusi udara yang semakin parah di India juga berdampak buruk pada ekonominya — dengan satu studi memperkirakan kerugian sebesar US$95 miliar per tahun, atau sekitar 3% dari PDB negara tersebut.

Tingkat kerugian ekonomi yang sebenarnya yang harus dibayar India bisa jadi lebih besar.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait