Tekanan inflasi di Indonesia tidak setinggi di negara-negara tersebut, karena kenaikan harga energi global diredam oleh anggaran negara.
Naiknya harga komoditas global berdampak pada naiknya harga domestik, terutama untuk energi dan pangan. Dalam menghadapi tekanan eksternal yang meningkat, Kementerian Keuangan akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan, menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Hal ini terlihat dari tekanan inflasi yang mulai meningkat akhir-akhir ini, meskipun faktor musiman yaitu Ramadan dan Hari Raya Idulfitri turut berkontribusi terhadap kenaikan harga.
"Inflasi April 2022 lebih tinggi 3,5% dibandingkan Maret 2022," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangannya yang dipantau secara online, Jumat (5/10).
Berdasarkan survei pemantauan harga Bank Indonesia (BI) yang dilakukan pada pekan ketiga Mei 2022, pergerakan harga pada pekan ketiga Mei 2022 masih terkendali dan laju inflasi diperkirakan mencapai 0,38% (mtm). Prakiraan inflasi untuk Mei 2022 adalah 2,54% untuk tahun kalender (year-to-date) dan 3,53% year-on-year.
“Tekanan inflasi di Indonesia tidak setinggi di negara-negara tersebut, karena kenaikan harga energi global diredam oleh anggaran negara (shock absorber), sehingga menyebabkan peningkatan tajam dalam belanja subsidi energi dan permintaan kompensasi,” ujarnya.