Bisnis

Menkeu raih penghargaan, ekonomi Indonesia pada jalur benar

Penghargaan tersebut merupakan pengakuan dunia terhadap kemampuan Menteri Keuangan Sri Mulyani

Senin, 12 Februari 2018 15:41

Pengelolaan ekonomi Indonesia pada jalur benar, begitu komentar Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas penghargaan yang diterima pembantunya selaku Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Bagi Jokowi penghargaan untuk Sri Mulyani sebagai Menteri Terbaik Dunia dalam ajang World Goverment Summit di Dubai, Uni Emirat Arab menandaskan bahwa Indonesia manajemen ekonomi makro dan fiskal bangsa pada track yang baik. 

Sri Mulyani atau yang kerap disapa SMI memang panen penghargaan kelas internasional. Wanita yang mulai dikenal namanya sebagai penasihat ekonomi pada tahun 2012 masuk dalam daftar 100 Top Global Thinkers 2012 versi Foreign Policy. Bahkan penghargaan sebagai menteri keuangan terbaik tahun ini bukan pertama kali didapatnya. SMI pernah meraih penghargaan serupa pada tahun 2005 oleh Majalah Euromoney. 

Mantan Direktur Bank Dunia ini dinilai berhasil melakukan reformasi besar-besaran dan berani menindak pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang melakukan korupsi. Wanita yang disebut paling senior di Bank Dunia pada saat jabatannya ini punya ambisi besar yakni membawa Indonesia mampu bangkit dari resesi ekonomi pada tahun 1998. 

Atas pencapaian tersebut, Presiden Joko Widodo menyatakan pujiannya. "Saya rasa seluruh masyarakat Indonesia bangga sebab hal ini menunjukkan manajemen ekonomi makro dan fiskal Indonesia dalam track yang benar. Hati-hati dan sangat efektif," tukas Presiden usai membuka rapat kerja Kepala Perwakilan RI di luar negeri di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri pada Senin (12/2) seperti dikutip Antara

Jokowi menyebutkan penghargaan tersebut merupakan pengakuan dunia terhadap kemampuan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sebab penentuannya berdasar analisis yang panjang oleh Ernst & Young, sebuah lembaga yang punya reputasi yang sangat baik. Apalagi penghargaan tersebut merupakan pengakuan dunia yang penerimanya hanya satu orang menteri.

Mona Tobing Reporter
Mona Tobing Editor

Tag Terkait

Berita Terkait