Menurut Muhadjir, ekosistem industri kreatif dan pariwisata di Bali sudah baik karena mempertahankan kearifan lokal dan budaya khas.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menilai, ekosistem industri kreatif dan pariwisata di Bali sudah baik. Sebab, strategi mempertahankan kearifan lokal dan budaya khas membuat sektor ini menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.
"Industri kreatif dan pariwisata di Bali ini sangat bagus. Para pelaku sudah cerdas sekali," ujarnya saat berdialog bersama pegiat pariwisata, industri kreatif, dan akademisi kebudayaan di Badung, Bali, pada Sabtu (6/5). Dialog tersebut merupakan permulaan dari rangkaian Pertemuan Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-29 (ASCC Council Meeting) di Nusa Dua, Bali, pada 7-8 Mei.
Kendati demikian, Muhajir berpendapat, beberapa aspek menjadi perhatian. Ini berdasarkan aspirasi para pegiat pariwisata dan industri kreatif dari Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Bali dan akademisi budaya Universitas Udayana.
Menurut mereka, perkembangan industri kreatif Bali mulai terjadi pergeseran orientasi. Kerajinan tangan yang sempat menjadi andalan mulai tersisih serta sektor pariwisata belum terdistribusi merata ke seluruh wilayah "Pulau Dewata" dan belum dirasakan manfaatnya oleh seluruh daerah, misalnya.
Muhadjir memastikan isu-isu tersebut akan menjadi perhatian dan bakal diupayakan solusinya. Harapannya, denyut industri kreatif dan pariwisata Bali tetap berjalan lancar.