Tahun ini ada satu perusahaan start up berpotensi jadi unicorn.
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan pemerintah menargetkan pada 2019 akan menambah perusahaan start up yang memiliki valuasi nilai hingga US$ 1 miliar atau unicorn baru yang berasal dari Indonesia.
“Targetnya tahun ini ada penambahan satu unicorn. Tapi soal jadi tidaknya tergantung bisnis transaksi dari perusahaan start up itu sendiri. Pemerintah tidak bisa memaksa (perusahaan tersebut) untuk menjadi unicorn,” kata Rudi di Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
Rudiantara menjelaskan, ada beberapa sektor yang potensial menjadi unicorn selanjutnya di Indonesia. Pertama, sektor edutech atau pendidikan. Jika dilihat dari belanja APBN, pemerintah telah menggelontorkan dana untuk pendidikan sekitar 20% atau hampir Rp 500 triliun pada tahun 2019. Hal tersebut bisa menjadi peluang besar bagi start up.
Kemudian, sektor kesehatan atau healthtech. Berada di bawah anggaran pendidikan, pemerintah menggelontorkan dana untuk belanja kesehatan yang berasal dari APBN senilai Rp121,9 triliun. Dana tersebut terbagi Rp88,2 triliun melalui belanja pusat dan Rp33,7 triliun melalui transfer ke daerah.
"Itulah perusahaan start up yang bakal memiliki potensi untuk menjadi unicorn baru.