Setelah Perusahaan Listrik Negara (Persero), rencananya PT Pertamina (Persero) juga akan menerbitkan surat utang global.
Setelah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), rencananya PT Pertamina (Persero) juga akan menerbitkan surat utang global.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno meminta Pertamina untuk menunda penerbitan obligasi global. Alasannya, tren imbal hasil atau bunga obligasi yang tinggi di tengah peningkatan volatilitas pasar keuangan dunia.
"Saya katakan ke Nicke (Dirut Pertamina Nicke Widyawati), kamu kan tidak butuh uangnya sekarang. Ya sudah, kamu mundur saja dari pasar," ujarnya, Rabu (31/10).
Pertamina telah mengutarakan rencana emisi global bonds menyusul PLN. Namun, lantaran kondisi pasar finansial global yang masih tak menentu, Rini menyarankan agar Pertamina memilih pendanaan pinjaman dollar AS dari perbankan ketimbang obligasi.
Akan tetapi, opsi pendanaan dari pinjaman perbankan juga dilakukan apabila Pertamina benar-benar membutuhkan dana saat ini untuk kelangsungan operasional.