Pemerintah menargetkan produksi minyak sebesar 1 juta barel/hari dan gas 12 BSCFD pada 2030.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mendorong percepatan produksi minyak bumi dan gas (migas) nasional. Hal ini sekaligus sebagai penopang sumber energi peralihan atau transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT).
Pesan ini disampaikan Arifin di hadapan jajarannya usai melantik pimpinan Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Senin (5/12).
"Saya minta SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional," kata Arifin dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (6/12). Disarankannya dengan pengeboran sumur pengembangan serta kegiatan workover dan well service secara massif.
Selain itu, dirinya mendorong jajaran Kementerian ESDM melakukan berbagai upaya dan terobosan agar produksi migas mencapai bahkan melebihi target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pemerintah menarget produksi minyak 1 juta barel/hari dan gas 12 billion standard cubic feet per day (BSCFD) pada 2030.
"Kiranya juga dapat dilakukan percepatan agar dapat mengurangi impor sehingga pemerintah memiliki ruang yang lebih luas untuk melakukan pembiayaan pengembangan energi terbarukan yang menjadi prioritas dalam transisi energi," jelas dia.