Industri konstruksi Indonesia sangat lambat dalam memberdayakan digitalisasi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan industri konstruksi Indonesia sangat lambat dalam memberdayakan digitalisasi. Padahal hal itu penting guna meningkatkan daya saing konstruksi nasional.
"Industri konstruksi adalah industri yang paling lambat menggunakan digitalisasi," kata Basuki Hadimuljono dalam pembukaan Forum Engineering 10 di Jakarta, Selasa (12/11).
Menurut Basuki, digitalisasi di bidang konstruksi adalah hal penting karena lima tahun mendatang, salah satu fokus pemerintah masih terkait infrastruktur, termasuk meningkatkan daya saing global.
Basuki juga mendorong pemanfaatan digitalisasi dalam bidang konstruksi misalnya melalui standardisasi Buiding Information Modeling (BIM).
Dengan memberdayakan digitalisasi, maka ada berbagai hal yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku sektor konstruksi Nusantara, antara lain adalah efisiensi dalam membangun.