Kinerja Ketua DK OJK Wimboh Santoso dkk cukup cemerlang di sektor perbankan, namun masih menyisakan PR di non-bank.
Tampuk kepemimpinan Wimboh Santoso sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan akan resmi berakhir pada Rabu, 20 Juli mendatang. Tongkat estafet kepemimpinan lembaga yang resmi terbentuk sejak 2012 itu diteruskan oleh Mahendra Siregar yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Perdagangan.
Sosok Wimboh yang dilantik 20 Juli 2017 silam, sebenarnya tak main-main. Berbekal pengalaman sebagai Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan di Bank Indonesia (BI) selama 12 tahun, kemudian dilanjutkan sebagai Kepala Perwakilan BI di New York dan Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF) selama 2 tahun, kemampuan dan pengetahuan Wimboh tentang sektor perbankan jelas tidak bisa lagi dianggap remeh.
Tak heran jika kemudian pemimpin OJK periode kedua ini berniat memperluas penyaluran kredit di daerah-daerah pinggiran yang masih jauh dari sentuhan tangan perbankan. Selain melalui perbankan, Wimboh juga bertekad untuk memperluas pembiayaan melalui sektor lain, yakni dari asuransi dan pasar modal. Hal ini sekaligus juga meningkatkan literasi masyarakat terhadap industri jasa keuangan yang saat itu masih rendah.
Apresiasi di sektor perbankan