Ini wujud komitmen yang tinggi dari BI untuk PEN, meski berdampak defisit besar pada neraca BI mulai 2021 dan tahun-tahun berikutnya
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kebijakan nonkonvensional yang dilakukan oleh BI dalam meringankan tekanan terhadap APBN, dalam mendorong pemulihan ekonomi dengan membeli surat berharga negara (SBN) di pasar perdana akan terus dilakukan di 2021.
Dia menyampaikan, meskipun diperkirakan neraca keuangan BI akan mengalami defisit dengan langkah tersebut, dukungan terhadap keuangan pemerintah harus terus dilakukan.
"Ini wujud komitmen yang tinggi dari BI untuk PEN, meski berdampak defisit besar pada neraca BI mulai 2021 dan tahun-tahun berikutnya," katanya dalam Pertemuan Tahunan BI secara virtual, Kamis (2/12).
Namun demikian, dalam pembelian SBN di 2021 dia mengatakan BI hanya akan menjadi pembeli siaga atau noncompetitive bidder, berbeda dengan 2020 yang mana BI dapat membeli SBN secara langsung di pasar perdana.
"BI masih akan melanjutkan pembelian SBN dari pasar perdana untuk pembiayaan APBN pada 2021 sebagai pembeli siaga, noncompetitive bidder," ujarnya.