Layanan robot trading yang menjanjikan selalu untung harus dicurigai sebagai money game.
"Aku adalah tulang punggung keluarga, tapi sejak kenal Sunton (Sunton Capital/SuntonFX) semua hancur," demikian keluh seorang pria dengan wajah lesu di akun Youtubenya, Jum, yang diunggah medio Oktober lalu.
Pria 30 tahunan ini mengaku tak lagi bekerja sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Ia pun menaruh harap pada SuntonFX untuk mendulang cuan. Alih-alih bisa menambah pundi-pundi kekayaan, broker forex (foreign exchange/valuta asing) itu malah membuatnya bangkrut.
Dalam unggahan di kanal Youtube dengan 40.000-an subscriber itu, Jum mengaku saldonya di akun SuntonFX amblas sekitar US$33.000. Pascakebangkrutannya pada trading 14 Oktober 2021, ia harus menjual semua asetnya untuk menyambung hidup. Termasuk juga dengan menambah utang.
"Jangan mudah tergiur itulah cara Sunton memanipulasi, bisa untung 100, 1000% karena dia bisa manipulasi data," ujarnya.
Sebelumnya ia selalu mempromosikan Sunton di kanal Youtube maupun akun Instagramnya @jum_official, dengan semboyan 'Ragumu adalah rugimu'. Tagline itupun kini mengundang komentar netizen yang menjadikannya bahan candaan.