Mirae ungkap ada dua faktor pendukung yang membuat industri reksa dana akan tumbuh pesat.
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meyakini, industri reksa dana di pasar modal dalam negeri akan tumbuh pesat. Hal ini tentu akan meningkatkan dana kelola PT Mirae Asset Sekuritas tumbuh menjadi Rp1.000 triliun dalam tiga tiga tahun ke depan, bahkan lebih cepat lagi.
Head of Wealth Management Mirae Asset M. Arief Maulana menilai, ada dua faktor pendukung yang membuat industri reksa dana akan tumbuh pesat, pertama adalah inovasi teknologi informasi dari para pelaku pasar modal yang dibuktikan dengan makin berkembangnya industri financial technology. Kedua adalah kondisi masyarakat yang semakin melek teknologi pascapandemi Covid-19.
“Dengan inovasi teknologi informasi, kami meyakini target industri reksa dana Rp1.000 triliun pada 2027 akan mudah tercapai, bahkan bisa lebih cepat lagi,” ujar Arief dalam Media Day by Mirae Asset, ditulis Jumat (10/2).
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, dana kelolaan industri reksa dana Rp504 triliun pada 2022 berasal dari 2.120 produk reksa dana yang dikelola 96 manajer investasi sejak reksadana pertama di Indonesia terbit pada 1995. OJK menargetkan dana kelolaan itu tumbuh menjadi Rp1.000 triliun di 2027.
Arief juga mengungkapkan, sebagai salah satu sekuritas di Indonesia, Mirae Asset juga turut mendukung pertumbuhan industri reksa dana sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berlisensi OJK yang memasarkan reksa dana terpilih dari sekitar 30 manajer investasi rekanan.