Kenaikan harga komoditas masih menjadi angin segar bagi pasar saham karena masih ada potensi mengangkat pasar.
PT Mirae Asset Sekuritas memperkirakan inflasi masih membayangi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), karena terdampak adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Meski demikian, kenaikan harga komoditas masih menjadi angin segar bagi pasar saham karena masih ada potensi mengangkat pasar.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina memprediksi, secara teknikal IHSG di September 2022 akan menguat terbatas dengan support-resistance di level 7.040 hingga 7.361, namun masih berpotensi terkoreksi dengan kondisi pasar yang volatile setelah adanya pengumuman Fed Rate mendatang.
“Faktor-faktor penggerak pasar saham seperti biasa, data ekonomi, kebijakan moneter bank sentral dunia, dan bank-bank sentral di dunia, dan dampak inflasi ke depan pascakenaikan BBM, serta harga komoditas,” jelas Martha dalam paparannya di acara Media Day: September 2022 by Mirae Asset Sekuritas, Kamis (8/9).
Martha mengatakan beberapa sektor dan saham pilihan bulan ini adalah sektor perbankan atau IDX FINANCE yakni, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), sektor energi atau IDX ENERGY, yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA),
PT Indika Energy Tbk. (INDY), dan sektor industri atau IDX INDUST, yakni PT Astra International (ASII), PT United Tractors Tbk. (UNTR).
Sektor perbankan merupakan sektor yang paling erat kaitannya jika IHSG naik atau turun. Masuknya saham empat bank besar tersebut di atas, berdasarkan laporan keuangan di kuartal kedua yang membukukan kinerja di atas ekspektasi.