Emiten properti yang beralih ke pasar menengah mulai mengalami perbaikan kinerja.
Sentimen terhadap industri properti mulai membaik. Sejak awal tahun hingga hari ini, indeks saham di sektor properti, real estate, dan building construction mengalami kenaikan yang paling tinggi dibanding dengan indeks-indeks sektor lainnya.
Hingga penutupan perdagangan Kamis (14/11), indeksi properti, real estate, dan building construction mengalami kenaikan hingga 13,64% (year to date/ytd).
Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan, mengatakan di paruh awal2019 indeks di sektor properti memang sempat terkena sentimen negatif akibat adanya gelaran pemilihan presiden dan idulfitri dalam satu semester. Namun, pada semester II-2019, Rudy melihat sentimen-sentimen tersebut telah hilang.
"Harga rumah memang masih dianggap mahal, tapi tren suku bunga yang turun tiga kali itu jadi pendorongnya. Soalnya, pendanaan properti masyarakat masih banyak dari KPR," kata Rudy ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11).
Rudy mengamati emiten-emiten properti seperti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mulai menggarap pasar properti di bawah harga Rp500 juta yang menyasar milenial.