Moeldoko mencontohkan negara Thailand dan Vietnam yang mendukung perkembangan kendaraan listrik lewat insentif.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengungkapkan saat ini pemerintah tengah merumuskan kebijakan untuk meningkatkan insentif terhadap kendaraan listrik. Kebijakan tersebut diperlukan guna mempercepat pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat menghadiri Flag Off Touring Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB), di kawasan Monumen Nasional Jakarta, Senin (7/11).
“Kita rapat terus menerus tentang pengembangan mobil listrik ini. Satu bagaimana memikirkan tentang insentif. Agar kita (Indonesia) nanti jangan menjadi market di kawasan Asia, karena Thailand dan Vietnam bagus itu insentifnya. Kita menuju kepada penyesuaian lingkungan itu,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Senin (7/11).
Moeldoko mencontohkan negara Thailand dan Vietnam yang mendukung perkembangan kendaraan listrik lewat insentif. Selain itu, imbuhnya, pemerintah juga tengah memikirkan insentif untuk transisi dan konversi, baik untuk sepeda motor, mobil, ataupun angkutan umum.
“Insentifnya berapa yang pas untuk memberikan subsidi. Angkanya sudah ketemu, tapi belum bisa diumumkan karena harus melalui Menteri Keuangan,” ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Moeldoko turut mengapresiasi acara Flag Off Touring Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). Tour Jakarta-Bali yang menempuh rute sejauh 1.250 kilometer tersebut merupakan side event G20 yang digelar oleh Kementerian Perhubungan.
Menurut Moeldoko, peluncuran acara tersebut menjadi pembuktian bagi masyarakat yang masih meragukan performa kendaraan listrik.
“Event ini sangat berani. Karena berani menjawab pertanyaan di masyarakat. Pertama, bisa nggak sih motor listrik itu jarak jauh, ini bisa nih. Chargingnya bisa nggak sih, bisa itu nggak ada masalah, kebakaran nggak sih, kesetrum nggak sih? Nanti kita lihat apakah ada yang kesetrum,” ucapnya.
Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang unjuk kemampuan kendaraan berbasis listrik melalui perjalanan Jakarta-Bali. Di sisi lain, diharapkan agenda touring ini dapat menarik investasi maupun ide kreatif untuk memajukan otomotif berbasis baterai di Indonesia.
“Jadi kendaraan listrik itu convenient, tidak bersuara sama sekali. Jangan hanya berhenti di touring ini. Mari kita mulai migrasi besar untuk bangsa menuju konversi tenaga listrik," papar Budi.
Melansir situs web Kemenhub, touring akan berlangsung selama 5 hari dengan rute Jakarta-Cirebon-Semarang-Surakarta-Surabaya-Jember-Bali. Perjalanan yang ditempuh mencapai 1.250 km.
Peserta touring bakal singgah di beberapa kota, seperti Surakarta dan Jember, untuk mensosialisasikan keselamatan berkendara. Setibanya di Bali, 11 November, kegiatan dilanjutkan pameran kendaraan listrik di Bali.
Kendaraan-kendaraan yang berpartisipasi berasal dari Ditjen Perhubungan Darat, PT PLN (Persero), PT Hyundai Motor Indonesia, PT Nissan Motor Distributor Indonesia, PT Toyota Astra Motor, PT Sokonindo Automobile (DFSK), PT SGMW Motors Indonesia (Wuling), PT Blue Bird Tbk, PT Sinar Armada Globalindo, dan PT Mobilindo Armada Cemerlang (Zhongtong).