Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta membidik target perolehan laba bersih tahun depan hingga naik 233,3%-257,1% mencapai Rp250 miliar.
Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta membidik target perolehan laba bersih tahun depan hingga naik 233,3%-257,1% mencapai Rp200 miliar-Rp250 miliar.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan target laba hingga dua kali lipat itu dapat diraih pada tahun kedua operasional. Ia yakin angka itu bisa tercapai.
Tahun ini, manajemen MRT menargetkan perolehan laba senilai Rp60 miliar hingga Rp70 miliar. Angka itu diperoleh dari proyeksi pendapatan yang mencapai Rp1 triliun. Sedangkan beban pengeluaraan perusahaan mencapai Rp940 miliar.
"Harus optimis laba tahun depan naik hingga 100% lebih, kita lihat potensi-potensi pendanaan dari iklan dan naming rights (penamaan di stasiun). Kalau ini dikerjakan dengan baik maka potensi pengembangan bisnis dengan baik," kata William di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (27/11).
Untuk MRT Fase I yang terdiri dari 13 stasiun, sudah ada lima stasiun yang memilik naming rights. Pihaknya pun menargetkan ada lima stasiun lagi yang akan diberikan naming rights.