PT MRT Jakarta mencari pendanaan untuk membangun 230 kilometer lintasan hingga tahun 2030.
PT MRT Jakarta berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2022. Rencana initial public offering (IPO) ini bertujuan mencari pendanaan untuk pembangunan lintasan MRT hingga tahun 2030.
Presiden Direktur MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, rencana IPO ini berdasarkan dari perolehan laba yang didapat. MRT Jakarta menargetkan laba bersih senilai Rp60 miliar hingga Rp70 miliar hingga akhir 2019.
Untuk 2020, pihaknya memproyeksikan laba mencapai Rp200 miliar hingga Rp250 miliar. Sedangkan pada 2021, laba ditaregetkan mencapai Rp300 miliar hingga Rp350 miliar.
"Kalau tiga tahun berturut-turut keuangan kita seperti ini, maka pada 2022 kita bisa IPO," kata William di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (27/11).
William sadar apabila keadaan keuangan perusahaan tidak stabil, maka investor tidak berminat untuk membeli saham MRT Jakarta.