Surplus pada Mei ini merupakan surplus ke-13 secara beruntun yang dialami Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2021 kembali surplus sebesar US$2,36 miliar, dan menjadi surplus yang tertinggi sepanjang 2021.
"Kalau kita lihat pergerakan neraca perdagangan dari Januari hingga Mei 2021, maka kita lihat surplus Mei ini tertinggi sejak 2021," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam keterangan pers virtual, Selasa (15/6).
Kecuk menuturkan, surplus pada Mei ini merupakan surplus ke-13 secara beruntun yang dialami Indonesia. Dia menjelaskan, surplus pada Mei ini disumbang oleh nilai ekspor yang mencapai US$16,60 miliar, sementara impor tercatat lebih rendah dengan torehan US$14,23 miliar.
Namun, capaian ekspor sebesar US$16,60 miliar tersebut secara bulanan atau month to month (mtm) turun sebesar 10,25% dan secara tahunan atau year on year (yoy) turun 58,76%.
Adapun penurunan ekspor secara bulanan ini, merupakan hal yang biasa terjadi selepas lebaran. Di mana biasanya terjadi peningkatan konsumsi untuk barang yang diimpor.