Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan selama 2022 mencapai US$54,46 miliar atau senilai Rp820,2 triliun.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kinerja neraca perdagangan Indonesia di Desember 2022 kembali mengalami surplus sebesar US$3,89 miliar atau Rp58,5 triliun.
Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, surplus ini menjadi yang ke-32 kali terjadi secara berturut-turut sejak Mei 2020. Sedangkan secara kumulatif, surplus neraca perdagangan selama 2022 mencapai US$54,46 miliar atau senilai Rp820,2 triliun. Capaian ini naik jika dibandingkan dengan 2021 yang tercatat sebesar US$35,42 miliar.
"Neraca perdagangan pada Desember 2022 ini tercatat surplus sebesar US$3,89 miliar. Ini membukukan surplus berturut-turut untuk 32 bulan terakhir sejak Mei 2020," ujar Margo dalam konferensi pers rilis BPS, Senin (16/1).
Selanjutnya dari sisi impor, pada Desember 2022 Indonesia memiliki nilai impor sebesar US$19,94 miliar atau naik 5,16% dibanding bulan sebelumnya, yang sebesar US$18,96 miliar.
“Jika dibandingkan Desember 2021, kinerja impor Desember 2022 tercatat turun sebesar 6,61% dan menjadi penurunan terdalam di dua tahun terakhir,” tutur Margo.