Pemerintah perlu mengatura supply dan demand, serta manajemen stok untuk komoditas telur ayam ras.
Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, untuk menjaga harga terutama jelang hari besar dan keagamaan nasional (HKBN), maka diperlukan pengaturan supply dan demand, serta manajemen stok untuk komoditas telur ayam ras. Hal ini penting dan perlu segera dilakukan.
Arief menyatakan, telur merupakan salah satu komoditas yang produksinya tidak bisa dipacu atau dipercepat secara mendadak. Sehingga, jika terjadi lonjakan mendadak pada permintaan tanpa adanya persiapan stok dan suplai yang cukup, maka secara otomatis akan mengerek harga telur di pasaran.
"Hal ini yang harus di manage dan dikomunikasikan bersama seluruh stakeholder. Memang kalau ayam bertelur itu setiap hari satu telur, tidak bisa ditahan dan tidak bisa dipercepat. Maka harus diatur supply sama demand-nya,” ucap Arief dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (3/12).
Ke depannya, kata Arief, pihaknya bersama-sama kementerian dan lembaga terkait akan duduk bersama menyiapkan sistem untuk mengatur peningkatan produksi, supply, demand (penyerapan), dan pengelolaan cadangan pangan telur sehingga manajemen pasokannya lebih terkendali.
Menurutnya, sejumlah solusi alternatif telah disiapkan untuk mengendalikan lonjakan harga telur yang kini terpantau mulai naik menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Solusi tersebut antara lain meningkatkan Gerakan Pangan Murah melalui kegiatan seperti bazar atau operasi pasar yang menjual komoditas pangan dengan harga terjangkau.