Obligasi AS masih membayangi kekhawatiran pelaku pasar karena akan menekan pasar ekuitas secara keseluruhan
Kiwoom Sekuritas Indonesia hari ini memprediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah dengan support dan resistance di level 5,666-5,742.
Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus, mengatakan kenaikan imbal hasil obligasi AS untuk 10 dan 3 tahun, yang masing-masing berada di level 3,22% dan 2,99%, serta volatilitas rupiah masih menjadi sentimen pasar.
"Hal ini membayangi kekhawatiran pelaku pasar karena akan menekan pasar ekuitas secara keseluruhan," kata Nico dalam risetnya yang diterima Alinea.id di Jakarta pada Jumat, (12/10).
Meskipun demikian, terdapat sentimen positif yang berasal dari data inflasi Amerika Serikat yang keluar lebih rendah dari sebelumnya yaitu di 2,3%. Angka ini merupakan di luar estimasi, karena pihaknya sebelumnya memperkirakan angka berada di 2,4%.
"Karena data inflasi Amerika yang keluar rendah, kami menilai tekanan terhadap kenaikan The Fed pada Desember nanti akan sedikit berkurang, meskipun secara tingkat probabilitas masih sangat tinggi," katanya.