Guna berkontribusi dalam menopang anggaran proyek infrastruktur di daerah masing-masing.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk melantai di pasar modal. Guna berkontribusi dalam menopang anggaran proyek infrastruktur di daerah masing-masing.
Dengan melantai di bursa saham, BPD dinilai dapat meningkatkan transparansi dan Good Corporate Governance (GCG).
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK Toto Zurianto mengatakan, bergabungnya BPD di bursa dan penambahan modal ke perbankan, dapat memberi sumbangan pada pembangunan Indonesia melalui usaha intermediasi perbankan daerah.
“Sudah mulai BPD Jawa Barat beberapa waktu yang lalu. Saya meyakini pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), proses bisnis daerah, adalah suatu keharusan,” ujarnya di Gedung BEI, Jumat (26/10).
Sekadar informasi, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJB) telah melantai di bursa sejak delapan tahun yang lalu. Sementara itu, BPD terakhir yang memperdagangkan sahamnya di BEI adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) pada 2012.