Saat ini, di Indonesia terdapat tiga pabrik rayon dengan total kapasitas nasional terpasang sebesar 565.000 ton per tahun.
PT Asia Pacific Rayon (APR) membangun pabrik rayon senilai Rp 10,9 triliun. Produk ini memiliki kapasitas produksi hingga 350.000 ton per tahun.
Pabrik rayon terintegrasi itu diklaim merupakan yang terbesar di Indonesia. Direktur APR Thomas Handoko mengatakan produk yang dihasilkan berasal dari 100% pasokan tanaman terbarukan serta bersertifikat internasional dan legal.
Serat rayon adalah dari tumbuhan alami, memiliki daya serap dan udara yang lebih baik dari katun. Produk yang dihasilkan APR dapat diaplikasikan ke berbagai macam industri, seperti alas tidur, pakaian, handuk, tisu basah untuk bayi, masker dan produk kebersihan lainnya.
"Dengan meningkatnya produksi serat rayon di Indonesia, kami berkomitmen akan mendukung rantai nilai produksi tekstil dalam negeri serta mengurangi impor bahan baku dan meningkatkan daya saing Indonesia agar lebih kompetitif secara global," ujar Thomas seperti dilansir Antara.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pembangunan pabrik rayon ini memiliki arti strategis, karena akan memperkuat struktur industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional. Dia optimistis pembangunan pabrik itu mampu mengurangi ketergantungan terhadap produk impor terutama pada bahan kapas dan rayon serta diperkirakan dapat menghemat devisa sekitar US$500 juta.